قال
رسول الله صلي الله عليه وسلم : انا وكافل اليتيم هكذا
Rosulullah SAW bersabda : Aku bersama pengasuh anak yatim
sepeti ini (sambil menunjukkan jari telunjuk dan jari tengah)
Dari hadist tersebut
mengisyaratkan bahwa orang yang mengasuh anak yatim akan menjadi teman
Rosulullah SAW di dalam surga. Rosulullah SAW memberi isyarat jari telunjuk dan
jari tengah yang menandakan bahwa rosulullah SAW dan pengasuh anak yatim akan
begitu dekat di dalam surga. Dari sini mari kita simak cerita Rosulullah
bersama seorang anak kecil berikut.
Diceritakan dari
sahabat Annas bin Malik bahwa pada suatu ketika Rosulullah SAW pergi ke masjid
untuk melaksanakan sholat idul fitri. Sedangkan di depan masjid banyak
anak-anak kecil yang sedang bermain. Namun, seorang anak kecil dengan memakai
pakaian kusut (pakaian yang telah lama) memandangi mereka sambil menangis.
Rosulullah SAW pun segera mendekatinya dan bertanya “Wahai anak kecil,
mengapa kamu menangis dan tidak ikut bermain dengan mereka ?”. Anak kecil
tersebut belum mengetahui bahwa seorang yang bertanya kepadanya adalah
Rosulullah SAW. Sambil bersedih anak kecil tersebut menjawab “Wahai tuan,
ayahku telah gugur dalam sebuah peperangan bersama Rosulullah. Kemudian ibuku
menikah dengan orang lain, ia memakan hartaku dan suaminya mengusirku dari
rumahku. Aku tidak mempunyai makanan, minuman, pakaian, atau pun rumah. Setiap
kali aku memandangi anak-anak kecil yang ayahnya masih hidup, aku teringat
musibah ayahku, karena itu aku menangis.”
Kemudian Rosulullah SAW
memegang tangan anak kecil tersebut dan berkata “Wahai anak kecil, apakah
kamu ridlo kepadaku jika aku menjadi ayahmu, Aisyah menjadi ibumu, Ali menjadi
pamanmu, Hasan dan Husain menjadi keponakanmu, dan Fatimah menjadi saudaramu ?”.
Mendengar perkataan tersebut, anak kecil itu baru mengetahui bahwa orang yang
berbicara padanya adalah Rosulullah SAW. Kemudian ia berkata “Mengapa aku
tidak ridlo, wahai Rosulullah ???”.
Kemudian Rosulullah SAW
membawa anak kecil tersebut ke rumah beliau. Rosulullah memberinya beberapa
pakaian yang bagus, memberinya makan, mendandaninya, dan memberinya
wangi-wangian. Pada hari itu pula anak kecil tersebut keluar rumah dengan
tertawa dan perasaan yang senang. Ketika anak-anak lain melihatnya, mereka
bertanya kepadanya “Sebelumnya kamu menangis, bagaimana sekarang kamu bisa
menjadi senang ?”. Anak kecil tersebut menjawab “Aku kelaparan tetapi
sekarang aku telah kenyang, aku telanjang (memakai pakaian kusut) tetapi
sekarang aku mempunyai pakaian bagus, aku seorang anak yatim tetapi sekarang
Rosulullah menjadi ayahku, Aisyah menjadi ibuku, Hasan dan Husain menjadi
keponakanku, Ali menjadi pamanku, dan Fatimah menjadi saudaraku, bagaimana aku
tidak senang ???”. Karena merasa iri anak-anak kecil pun berkata “Andaikan
ayah kita gugur dalam perang di jalan Allah, maka kita akan menjadi seperti itu”.
Saat Rosulullah SAW
meninggal dunia, anak kecil tersebut keluar rumah sambil menangis dan
menghambur-hamburkan pasir pada kepalanya. Ia berkata “Sekarang aku menjadi
pengembara dan anak yatim”. Kemudian sahabat Abu Bakar menjadikannya
sebagai anak angkat.
Kisah ini diambil dari
Kitab Durrotun Nashihin karangan Syekh Ustman bin Hasan bin Ahmad Asy-Syakiri
Al-Khoubawi, Hal. 264
Semoga
Allah selalu menyinari hati kita dengan nur kasih sayangnya….amiin Ya Arhamar
Rohimin, ^_^
Semoga bermanfaat....^_^
إرسال تعليق