KKN 2012 Desa Jawik-Tambakrejo-Bojonegoro


Bayangan itu datang dan pergi, saat langkah kami masih membekas di tiap alur jalan disana, lambai dedaunan dan tetes-tetes air pun turut menyaksikan kehadiran kami. Merajut kisah dengan seribu canda tawa dalam dunia yang sementara. Aku pun mulai tersadar dan terbangun dari tidur lelapku. Ya, satu bulan sudah tak terasa bagaikan tidur semalam sentuk. Kini, semua hanya tinggal kenangan...kenangan indah yang masih bersemi dalam hati.

Foto anak2 KKN 2012 IAIN di depan rumah Pak Mardjono
bersama DPL (Dosen Pembimbing Lapangan). 
23 Januari 2012, kami datang di suatu desa yang belum kami kenal, Desa Jawik Kecamatan Tambakrejo Kabupaten Bojonegoro. Kami adalah rombongan KKN PAR 2012 IAIN Sunan Ampel Surabaya yang saat itu melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) disana. Ya, beradaptasi dengan teman-teman baru, masyarakat baru, dan lingkungan baru. Datang tidak hanya demi liburan tapi mengemban tugas dari kampus. Jadi terasa membosankan karena ada tugas, tapi semua adalah proses kehidupan dan perjalanan takdir yang hanya Tuhan yang tahu akan kehendak-Nya.

Saat tiba disana, kami menginap di rumah Pak Mardjono. Menjalani hari demi hari dan aku pun mulai menikmatinya, menikmati hari bersama teman-teman baru yang menyenangkan. Kami saling mengenal satu sama lain, canda tawa pun menghiasi tiap celah waktu saat itu. Tugas yang kami emban dari kampus pun sudah tidak terasa berbobot lagi. Bermain kartu poker, mendengarkan musik, antri mandi, masak bersama, nonton film bersama, membakar singkong bersama, dan yang lebih penting “SEMPAK (semangat dan kompak)” begitulah kata-kata yang sering kami ucap. Huuuft, semua memang terlalu indah untuk dikenang.

Saat ayam mulai berkokok, sebagian dari kami pun sudah terbangun lekas melaksanakan sholat subuh. Hingga tiba saat sang mentari sudah mulai mengintip celah dunia, petugas piket memasak pun sudah mempersiapkan segalanya, bumbu, beras, sayur, dan lauknya. Tak lama kemudian petugas piket mengajar SDN Jawik juga mempersiapkan diri menuju ke sekolah. Memang sangat padat jadwal yang kami susun, namun terasa nikmat jika dilakukan bersama.

Masjid Al-Amin saat dalam proses pembangunan
Musholla Al-Amin, musholla yang saat itu masih dibangun di Desa Jawik yang terletak di depan TPQ Al-Ma’ruf. Sebagian dari kami pun ikut membantu pembangunan musholla tersebut, mengangkat pasir, mengaduk semen, ngecor, memasang kaligrafi di atas atap musholla, dan masih banyak lainnya. Pukul 8 pagi sesaat dimulainya kerja, segelas kopi hitam dan beberapa bungkus rokok RD pun sudah disiapkan bagi para pekerja. Saat pukul 9 pagi kami pun ikut sarapan dirumah pak lurah, meski masakannya biasa tetapi rasanya enak. Hingga tiba adzan dhuhur kami pun istirahat untuk melakukan sholat dhuhur dan kembali saat pukul satu siang dan diteruskan sampai pukul 4 sore. Dengan begitu kami pun mulai akrab dengan para tukang musholla, meski kami tidak sering ikut membantu. Belajar menjadi seorang kuli bangunan memang agak sulit dan membuat badan terasa sangat capek bagi yang tidak terbiasa, namun semua akan indah jika kita mau mensyukurinya.

Pukul 5 sore, saat matahari mulai menyembunyikan senyumnya, kami pun bersiap mengajar mengaji pada tiga tempat, TPQ Al-Ma’ruf, Masjid Babus Salam, dan Rumah Ust. Sholihin di Dusun Karangpoh. Sebelum kegiatan mengaji dimulai, kami biasa memberikan bimbingan belajar bagi para santri. Dan saat adzan magrib telah berkumandang kami bersama-sama melaukan sholat magrib berjama’ah di tiap TPQ, seusai sholat baru kami mulai mengajar megaji pada santri-santri.

Ust. Imaduddin (Ust. Imed )
acara Maulid Nabi SAW dan perpisahan anak2 KKN
Ustadz Imaduddin, beliau dikenal dengan sebutan Ustadz Imed pengasuh TPQ Al-Ma’ruf, yang merupakan alumni dari Pondok Langitan Kec. Widang Kab. Tuban. Beliau memberikan inspirasi yang amat berharga sebagai sesosok guru. Keikhlasan beliau dalam memperjuangkan agama patut diteladani. Ya, dari pukul 7 sampai pukul 8 pagi beliau pergi ke sawah, kemudian diteruskan membantu dalam membangun Musholla Al-Amin hingga sore, saat magrib hingga pukul 8 malam beliau membimbing santri-santri mengaji. Aku hanya membayangkan betapa lelah dan letih badan beliau setiap hari. Kami yang terkadang ikut membantu pembangunan musholla merasakan capek dan pegal yang luar biasa, apalagi beliau. Mungkin keikhlasan dan niat murni beliau dalam memperjuangkan agama yang membedakan beliau dengan kami, mahasiswa KKN, sehingga rasa lelah dan letih tak menghambat langkah beliau dalam mendidik para santri.

Setelah  membantu mengajar mengaji, kami biasa melakukan “evaluasi” yakni diskusi untuk progam hari esok dan mengevaluasi progam yang telah dikerjakan. Hmm, baru setelah itu aku bisa bersantai-santai bersama teman-teman. Terkadang bermain poker dan menonton film india bersama. Namun, hal yang amat menyenangkan saat itu adalah membakar singkong dan ketela bersama para santri TPQ Al-Ma’ruf, mereka menyebutnya “rumpuk”. Ya, setelah itu tidur bersama santri-santri di TPQ Al-Ma’ruf. Dan saat fajar sudah mulai melintang, Ustadz Imed membangunkanku dan para santri yang tidur di TPQ untuk melaksanakan sholat subuh berjama’ah dan membaca Surat Al-Waqiah bersama. Tak lama kemudian, Ustadz Imed selalu menyediakan segelas kopi untuk kami. Haaaaaahh...aku hanya berharap akan tiba kembali saat-saat seperti itu.

Namun, kala Tuhan menciptakan suatu pertemuan di dunia, Ia akan mengakhirinya dengan perpisahan. Tak terasa waktu satu bulan berlalu begitu cepat saat satu persatu kisah mulai terangkai dengan indah. Ya, meski jauh dimata tapi tetap dekat di hati. Kutulis kisah ini sebagai pengingat di kala aku rindu saat-saat disana.

Terima kasih teman-teman KKN PAR 2012 Desa Jawik atas semua kisahnya. Terima kasih Ustad Imed atas inspirasi dan kebaikannya, terima kasih Pak Mardjono atas kelapangannya, terima kasih Ust. Sholihin atas kebaikannya, terima kasih Pak Nur Khamid (kepala desa) dan Pak Sugianto (sek. Des) serta seluruh warga Desa Jawik, terima kasih para santri semuanya. Dan yang terakhir terima kasih Desa Jawik Kecamatan Tambakrejo Kabupaten Bojonegoro.


Foto anak2 KKN bersama Ust. Imed dan Istri beliau
acara Maulid Nabi SAW TPQ Al-Ma'ruf dan perpisahan  anak2 KKN
SDN Jawik Kec Tambakrejo Kab. Bojonegoro
Main kartu poker bersama
Suasana anak2 dari 3 TPA saat lomba yang diadakan anak2 KKN
Foto setelah acara maulid Nabi SAW di SDN Jawik
Jalan-jalan minggu pagi bersama anak2 SD
Jalan2 minggu pagi di depan Masjid Babus Salam Desa Jawik
Foto santri2 kecil di depan rumah Ust. Imed (TPQ Al-Ma'ruf)
Alm. M. Robit, semoga Allah melimpahkan rohmat dan magfiroh-Nya kepadamu,
Selamat jalan kawan....!!!
Sakinah (Neng Inah) Putri Ust. Imed
Lagu dan Foto Kenangan  

Post a Comment

Previous Post Next Post