Hasad adalah suatu
perasaan tidak senang terhadap orang lain yang mendapat nikmat atau kebaikan,
dan menginginkan serta berusaha nikmat itu hilang darinya. Hasad merupakan
salah satu akhlaq tercela dan penyakit hati yang merusak. Akhlaq buruk yang menjadikan
teman jadi musuh, kawan jadi lawan, dan saudara jadi orang asing. Rosulullah
SAW bersabda :
اياكم والحسد فان
الحسد يأكل الحسنات كما تأكل النار الحطب
Jauhilah hasad karena hasad bisa
menghilangkan kebaikan seperti halnya api yang membakar kayu bakar
Dari hadist diatas
menerangkan bahwa sifat hasad bisa menghanguskan kebaikan dalam diri. Seberapa
banyak kebaikan tersebut jika tertanam sifat hasad dalam diri maka akan habis
juga seperti layaknya seberapa banyak kayu bakar jika dibakar dengan api akan
hangus menjadi abu. Jika dalam diri kita merasakan ada sedikit sifat seperti
ini, maka cegahlah, perangilah, bencilah diri kitadan segera memohon ampun
kepada Allah SAW. Jangan memperlihatkan atau menampakan baik dengan perkataan
dan perbuatan yang mencerminkan sifat ini. Semakin kita tidak sadar dan terlena
akan penyakit hati ini, maka akan semakin tertanam dalam dan sulit dihilangi.
Untuk itu, marilah mengoreksi diri apakah kita merasa demikian, jika iya maka
segeralah perangi agar kita bisa selamat dari penyakit hati ini. Rosulullah SAW bersabda :
لايجتمع في جوف
عبد الأيمان والحسد
Tidak bisa dikumpulkan (disatukan)
di dalam hati seorang hamba iman dan hasad
Hadist tersebut berarti
menyatakan bahwa seorang yang mempunyai hasad berarti ia tidak mempunyai iman,
artinya ia jauh dari kebaikan. Perasaan tidak senang terhadap seseorang yang
mendapat nikmat merupakan hal yang bersifat manusiawi, tetapi jika seketika itu
tidak diperangi dan tetap dibiarkan maka hal itu menambah penyakit dalam hati
dan bisa merusak iman kita. Jika melihat seseorang mendapat kenikmatan
sedangkan kita mengharap kepada Allah seperti layaknya orang itu, maka hal itu
diperbolehkan asalkan tidak menginginkan hilang atau celakanya orang yang
mendapat nikmat.
Seseorang tertanam
dalam hatinya akhlaq seperti ini dan tidak mau mencegahnya, maka itu
menunjukkan bahwa hatinya keras seperti batu dan itu merupakan suatu keburukan
yang hina. Seseorang yang di dalam hatinya tidak tertanam sifat kasih sayang terhadap
sesama menunjukkan keras hatinya, lemahnya iman, dan jauh dari Allah SWT. Ada 2
sifat yang merupakan kebaikan paling atas yaitu berprasangka baik kepada Allah
dan berprasangka baik terhadap sesama. Ada 2 sifat yang merupakan keburukan
paling atas yaitu berprasangka buruk kepada Allah dan berprasangka buruk
terhadap sesama. Sifat hasad dan su’udzon (berprasangka buruk) merupakan dua sifat
yang tidak bisa dipisahkan dan lekat menjadi satu. Setiap sifat-sifat buruk
akan terhubung satu dengan yang lainnya, sekali tertanam dalam hati satu sifat
buruk jika dibiarkan akan menular dan tertanamlah sifat-sifat buruk lainnya.
Berikut ini adalah beberapa
cara mencegah timbulnya penyakit hasad dalam hati :
1.
Jika timbul
perasaan tidak senang terhadap orang lain, segera perangi sifat tersebut
2. Sering-seringlah
mengkoreksi diri, memohon ampun, dan meminta perlindungan kepada Allah dari
penyakit-penyakit hati
3. Jika dalam diri
kita merasakan perasaan tidak senang terhadap nikmat orang lain, maka segeralah
berkata “Alhamdulillah ia mendapatkan rizki dari Allah”
4.
Berusahalah
berbuat baik terhadap orang lain yang tidak kita sukai
5.
Awalilah salam
atau sapaan jika kita bertemu dengan orang yang tidak kita sukai
6.
Sering-seringlah
kita membaca serta mengamalkan hadist dan nasehat-nasehat baik
7.
Budayakan sifat
kasih sayang dan berprasangka baik
8.
Budayakan sifat
qona’ah yakni menerima apa adanya segala yang telah diberikan Allah
Keterangan ini diambil dari Kitab An-Nasho’ikhud Diniyyah
Wal Washoyal Imaniyyah karangan Syekh Imam Barkatul Anam Abdullah Ba’lawi
Al-Hadad, Hal.83-84.
Semoga Allah mengasihi, mengampuni, dan menjaga kita dari
akhlaq-akhlaq tercela dan penyakit-penyakit hati….amiin Ya Arhamar Rohimin, ^_^
Semoga bermanfaat.....^_^
Post a Comment