SD
Sidokumpul III Gresik, sebuah sekolah dasar negeri yang terletak di Kelurahan
Sidokumpul Kabupaten Gresik. Ya…itu adalah sekolahku diwaktu kecil. Aku adalah
siswa baru disana, pindah sejak pertengahan kelas 1 dari MI Hidayatul Ummah
Pringgoboyo Maduran Lamongan tahun 1997. Sekolah yang indah dan menarik, dengan
guru-guru yang penyayang. Pak Subawadi selaku kepala sekolah, Pak
Said selaku guru agama, aku suka saat beliau bercerita tentang nabi-nabi. Bu
Yun selaku guru bahasa Indonesia, beliau yang mengajariku menulis halus,
namun beliau pindah ke Malang saat aku masih kelas 2. Bu Sun selaku guru
matematika, beliau adalah guru yang ramah dan tidak pernah membentak dan
memukulku dengan keras karena kenakalanku. Bu Lastri selaku guru bahasa
Indonesia, beliau adalah guru yang tegas namun suka mengomel. Pak Slamet selaku
guru IPA, aku suka saat beliau menerangkan pelajaran IPA.
Ayahku bekerja sebagai tukang kebun di sekolah itu,
sedangkan ibuku sebagai penjual jajan di kantin sekolah. Tinggal dalam sebuah kontrakan kecil di perkampungan belakang
sekolah. Namun, saat sore tiba ayahku pergi berkeliling berjualan jamu dengan
segerobak rombongnya. Hal yang aku suka adalah saat pertengahan malam ayahku
pulang dari jual jamu, ia membangunkanku dan mengajakku makan nasi goreng. Kami mempunyai tetangga-tetangga yang baik,
Pak Tarno, Mas Rifky, Mbaki Uyun, Bu Yadi, Bu An, Pak Ja’far, Pak Said, Pak
Slamet dan lain-lain.
Hari-hariku
dalam menjalani kegiatan pembelajaran sekolah membuatku lebih mengenal
teman-teman. Berbagai macam karakter dan rupa siswa dalam komutitas kelas
membuatku mudah bergaul dengan mereka. Mereka adalah teman-teman yang asyik dan
kompak. Aku masih ingat, saat ada salah satu teman yang berulang tahun, maka
semua pun ikut merayakan. Saat seorang teman sakit, semua pun ikut menjenguk ke
rumahnya. Malam minggu….Hmm, kami selalu membuat janji bermain bersama di
sekolah dan terkadang bermain di alun-alun kota Gresik yang dekat dengan tempat
kami. Masa-masa indah itu berakhir saat aku kelas 5, aku beserta ayah ibuku pindah
ke desa. Saat itu, tetes air mataku tak henti-henti di saat terakhir
perpisahanku.
Terima kasih aku sampaikan dimana pun kalian berada, Bayu
Asta Aditya, Rudi, dan Septi Heni P.. Terima kasih atas
senyum-senyum yang telah kalian berikan kepadaku sehingga dapat mewarnai
hidupku. Kisah tawa kita di malam minggu tak kan kulupa. Semoga suatu saat
nanti kita dipertemukan kembali...!!!
Post a Comment