Syarat Jama' dan Qoshor Sholat

 Syarat Qoshor Sholat

Qoshor menurut bahasa berasal dari bahasa arab “قصر   =qoshoro” yang artinya meringkas. Sedangkan menurut istilah adalah meringkas sholat dengan syarat-syarat tertentu. Adapun syarat dan ketentuan dalam mengqoshor atau meringkas sholat adalah sebagai berikut :

1)      Menqoshor hanya diperuntukkan bagi orang dalam perjalanan atau musafir. Mengqoshor sholat hanya boleh dilaksanakan apabila waktu sholat telah tiba sedangkan ia berada di tengah perjalanan atau ia sudah meninggalkan perbatasan daerahnya. Adapun jika sebelum melakukan perjalanan ia sempat melakukan sholat, maka ia tidak boleh mengqoshor sholat tersebut, dan sebaliknya. Misalkan seseorang memulai perjalanan jauh pada pukul 1 siang, maka ia tidak boleh mengqoshor sholat dhuhur tersebut karena ia ada kesempatan melaksanakan sholat dhuhur tersebut di rumah. Ia juga tidak boleh mengqoshor sholat yang belum ia laksanakan dalam perjalanan setelah ia sampai di rumah atau di tempat tujuan.
2)   Bepergian tidak dengan niat melakukan maksiat. Seorang musafir dengan tujuan membayar hutang, menuntut ilmu, berdagang, silaturrohim, dan lain sebagainya boleh mengqoshor sholatnya. Adapun beberapa macam melakukan maksiat disini yaitu :
a.     Ia melakukan memang berniat melakukan maksiat, maka tidak diperbolehkan melakukan qoshor sholat, seperti merampok, berzina, menipu, dan lain sebagainya.
b.   Ia melakukan perjalanan dalam hal kebaikan tetapi di tengah perjalanan ia berubah niat untuk melakukan perjalanan maksiat, maka ia tidak boleh melakukan qoshor sholat.
c.   Ia melakukan perjalanan maksiat tetapi di tengah perjalanan ia berubah niat untuk melakukan perjalanan demi kebaikan, maka ia boleh mengqoshor sholatnya. Begitu juga dengan seorang muallaf (orang yang baru masuk islam) di tengah perjalanan, maka ia boleh mengqoshor sholat meski jarak yang tersisa kurang dari jarak yang diperbolehkan qoshor.
d.      Ia melakukan maksiat di tengah perjalanan karena ada kesempatan misalkan mencuri atau berzina, tetapi ia memang berniat melakukan perjalanan demi kebaikan, maka ia masih boleh melakukan qoshor sholat.
3)    Jarak bepergian sekitar 16 farsakh. Sedangkan 1 farsakh sama dengan 3 mil, dan para ulama’ bersepakat bahwa 16 farsakh adalah 48 mil. Adapun satu mil sekitar 4.000 langkah dan selangkah sama dengan 3 kaki. Jarak 48 mil ini hanya berdasarkan orang-orang suku hasyim karena langkah dan kaki mereka lebih panjang. Namun, untuk lebih mudahnya para ulama’ banyak berpendapat bahwa standar musafir dalam menqoshor sholat sekitar 80 Km.
4)     Sholat yang diqoshor adalah sholat yang sifatnya 4 rokaat yaitu sholat dhuhur, sholat ashar, dan sholat isya’. Adapun sholat selainnya, maka tidak diperbolehkan diqoshor.
5)       Berniat qoshor pada sholat yang dilaksanakan. Misalkan jika ia mengqoshor sholat dhuhur, ia harus niat mengqoshor sholat dhuhur bukan sholat yang lain. Jika ia niat sholat dhuhur dua rokaat tanpa berniat mengqoshor atau meringkas maka sholatnya tidak sah. Adapun niat sholat qoshor adalah sebagai berikut :

Jika niat sholat sendirian :

اصلى فرض الظهر ركعتين قصرا لله تعالى

Usholli fardlodh dhuhri rok’ataini qoshron lillahi ta’ala”
“Aku niat sholat dhuhur dua rikaat dalam keadaan qoshor (meringkas) karena Allah Yang Maha Tinggi

Jika niat jadi makmum :

اصلى فرض الظهر ركعتين قصرا اداء مأموما لله تعالى

“Usholli fardlodh dhuhri rok’ataini qoshron ada’an makmuman lillahi ta’ala”
“Aku niat sholat dhuhur dua rikaat dalam keadaan qoshor (meringkas) menjadi makmum karena Allah Yang Maha Tinggi”

NB : Kata “dhuhri” silahkan diganti sesuai sholat yang dilaksanakan dan boleh juga mengucapkan niat dengan bahasa masing-masing.
6)       Seorang musafir yang mengqoshor sholat tidak boleh menjadi makmum bagi seorang yang sholat mukim (sholatnya orang yang tidak dalam perjalanan), ia boleh menjadi makmum hanya bagi sesama musafir yang mengqoshor sholat. Tetapi, seorang mukim boleh menjadi makmum seorang yang sedang mengqoshor sholatnya.


Syarat Jama’ Sholat

Jama’ menurut bahasa berasal dari bahasa arab “ جمع= jama’a” yang artinya mengumpulkan atau menyatukan. Sedangkan menurut istilah jama’ sholat adalah mengumpulkan atau menyatukan dua sholat dalam satu waktu dengan syarat-syarat tertentu. Adapun syarat-syarat jama’ sholat adalah sebagai berikut :

1)    Seperti halnya mengqoshor sholat, menjama’ (mengumpulkan) sholat juga diperuntukkan bagi orang dalam perjalanan atau musafir. Namun, dalam menjama’ sholat boleh dilakukan bagi orang mukim (orang tidak dalam perjalanan) dengan syarat tertentu yang nanti akan dibahas.
2)        Bepergian tidak dengan niat melakukan maksiat (sama seperti syarat pada qoshor sholat)
3)     Jarak bepergian sekitar 16 farsakh. Atau ulama’ banyak berpendapat sekitar 80 Km (sama seperti syarat pada qoshor sholat)
4)        Sholat yang boleh dijama’ adalah sholat dhuhur-ashar dan magrib-isya’.
5)        Berniat jama’ pada sholat yang dilaksanakan (sama seperti syarat pada qoshor sholat)
6)     Seorang musafir yang menjama’ sholat tidak boleh menjadi makmum bagi seorang yang sholat mukim (sholatnya orang yang tidak dalam perjalanan), ia boleh menjadi makmum hanya bagi sesama musafir yang menjama’ sholat. Tetapi, seorang mukim boleh menjadi makmum seorang yang sedang menjama’ sholatnya.

Syarat Jama’ Taqdim :
Jama’ Taqdim adalah mengumpulkan dua sholat pada waktu yang pertama. Misalkan menjama’ dhuhur-ashar maka sholat dhuhur dan ashar dilakukan pada waktu sholat dhuhur, begitu juga magrib-isya’ dilakukan pada waktu sholat magrib. Adapun syarat-syaratnya adalah sebagai berikut :

1.    Mengawali sholat pertama baru sholat kedua. Misalkan menjama’ sholat dhuhur-asyar, maka harus diawali sholat dhuhur dulu kemudian melakukan sholat ashar, begitu juga dengan sholat magrib-isya’. Jika mengawali sholat yang kedua terlebih dahulu, maka sholatnya batal dan harus mengulangnya jika ia menginginkan untk menjama’.
2.         Niat jama’ pada permulaan sholat pertama. Adapun niatnya adalah sebagai berikut :

Jika niat sholat sendirian Jama’ Taqdim :

اصلى فرض الظهر اربع ركعات جمع تقديم مع العصراداء مأموما لله تعالى

Usholli fardlodh dhuhri arba’a roka’atin jam’a taqdimin ma’al ashri ada’an makmuman lillahi ta’ala”
“Aku niat sholat dhuhur 4 rokaat dengan mengumpulkan bersama sholat ashar menjadi makmum karena Allah Yang Maha Tinggi

NB : Kata “dhuhri” silahkan diganti sesuai sholat yang dilaksanakan dan boleh juga mengucapkan niat dengan bahasa masing-masing.

3.       Beruntun antara sholat pertama dan sholat kedua. Artinya, jarak waktu pemisah antara sholat pertama dengan sholat kedua tidak berlangsung lama. Melakukan jama’ taqdim misalkan sholat dhuhur-ashar, dengan melakukan sholat dhuhur terlebih dahulu diakhiri salam kemudian baru melaksanakan sholat ashar. Jarak setelah salam pada sholat pertama sampai sholat kedua tidak boleh terlalu lama. Jika jarak tersebut terpisah oleh tidur atau sebagainya, maka wajib melakukan sholat yang kedua pada waktunya.

Syarat Jama’ Ta’khir :
Jama’ Ta’khir adalah mengumpulkan dua sholat pada waktu yang kedua. Misalkan menjama’ dhuhur-ashar maka sholat dhuhur dan ashar dilakukan pada waktu sholat ashar, begitu juga magrib-isya’ dilakukan pada waktu sholat isya’. Adapun syarat-syaratnya adalah sebagai berikut :

1.     Niat menjama’ ta’khir pada waktu sholat yang pertama. Boleh mengakhirkan niat selama masih ada waktu yang tersisa dalam waktu sholat yang pertama. Boleh niat ini hanya dengan mengucapkan “aku niat menjama’ ta’khir sholat..........dan..........lillahi ta’ala”.
2.    Berbeda dengan jama’ taqdim, jama’ ta’khir tidak diwajibkan mengurut dalam pelaksana’an antara kedua sholat, dan boleh tidak beruntun. Artinya boleh mendahulukan sholah kedua daripada sholat pertama dan boleh juga ada selang waktu pemisah lama antara kedua sholat selama waktu sholat kedua belum berakhir. Baca juga keterangan bahwa orang mukim (bukan musafir) boleh melakukan jama' sholat.

Semoga Allah senantiasa menjaga kita semua, para muslim, dalam melaksanakan syari’at dan perintahnya.

Keterangan ini di ambil dari Kitab Fatkhul Qorib Wal Mujib karangan Syekh Muhammad bin Qosim Al-Ghozi, Bab Sholat-Hal. 17-18.

DOWNLOAD FILE INI :
ARJUROHMAH

NB :
Mohon jika ada kesalahan, kekurangan, dan keluputan pemahaman, segera ingatkan penulis melalui komentar yang telah tersedia. Penulis hanya sekedar hamba yang hina dan selalu melakukan kesalahan. Kita sebagai saudara akan lebih baik jika saling mengoreksi diri dan saling mengingatkan sesama. Semoga Allah mengampuni kita semua, orang-orang muslim.

Post a Comment

Previous Post Next Post